Trump Bebaskan Smartphone, Laptop, dan Elektronik Lain dari Tarif Impor China

Artikel Trump Bebaskan Smartphone, Laptop, dan Elektronik Lain dari Tarif Impor China di ambil dari berbagai sumber di internet , dengan tujuan untuk ikut berperan aktif berbagi informasi yang bermanfaat kepada orang banyak , Selamat membaca
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pengecualian dari tarif impor (foto: x @WhiteHouse)

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pengecualian dari tarif impor yang tinggi terhadap smartphone, komputer, dan beberapa barang elektronik lainnya yang sebagian besar diimpor dari China. Keputusan ini menjadi angin segar bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple yang sangat bergantung pada produk impor.

China menyatakan sedang mengevaluasi dampak dari keputusan ini. Dalam sebuah pernyataan pada  Minggu, 13 April,  Kementerian Perdagangan China menyebut langkah tersebut sebagai “langkah kecil Amerika Serikat untuk memperbaiki praktik sepihak mereka yang salah dalam menerapkan ‘tarif resiprokal’.”

“Lonceng di leher harimau hanya bisa dilepas oleh orang yang mengikatnya,” kata kementerian tersebut. Mereka juga, menyerukan agar AS mengambil langkah besar dengan membatalkan seluruh tarif yang diberlakukan.

Dalam pemberitahuan kepada para pengirim barang pada Jumat malam, Badan Perlindungan Bea dan Perbatasan AS (CBP) menerbitkan daftar kode tarif yang dikecualikan dari pajak impor, berlaku surut sejak pukul 00:01 EDT (11:01 WIB) pada 5 April.

Daftar tersebut mencakup 20 kategori produk, termasuk kode luas 8471 untuk semua komputer, laptop, hard disk, dan perangkat pengolahan data otomatis. Termasuk juga perangkat semikonduktor, peralatan, chip memori, dan panel layar datar.

Meskipun pemberitahuan itu tidak menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut, keputusan ini jelas memberikan keringanan bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple, Dell Technologies, dan banyak importir lainnya.

Langkah ini juga membebaskan produk-produk elektronik tertentu dari tarif “baseline” Trump sebesar 10% untuk barang-barang dari sebagian besar negara selain China, sehingga turut meringankan biaya impor semikonduktor dari Taiwan dan iPhone produksi India.

Ketika ditanya pada hari Sabtu tentang alasan di balik pengecualian ini dan rencana untuk sektor semikonduktor, Trump menjawab, “Saya akan memberikan jawabannya pada hari Senin. Kami akan sangat spesifik pada hari Senin… negara ini memperoleh banyak uang, sangat banyak uang.”

Untuk impor dari China, pengecualian produk teknologi hanya berlaku untuk tarif resiprokal Trump yang minggu ini meningkat menjadi 125%, menurut seorang pejabat Gedung Putih. Namun, tarif 20% atas semua impor China yang disebut Trump terkait dengan krisis fentanyl tetap diberlakukan.

Pejabat tersebut juga menyebutkan bahwa Trump akan meluncurkan investigasi perdagangan baru berdasarkan alasan keamanan nasional terhadap sektor semikonduktor, yang dapat memicu tarif baru.

Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, menyebut pengumuman ini sebagai “berita paling menggembirakan akhir pekan ini.”

“Masih ada ketidakpastian dan volatilitas dalam negosiasi dengan China… Namun perusahaan teknologi besar seperti Apple, Nvidia, Microsoft, dan industri teknologi secara umum bisa bernapas lega hingga Senin,” ujar Ives dalam catatan industrinya.

Sebagai balasan, China meningkatkan tarif impor atas barang-barang AS menjadi 125% pada hari Jumat, menanggapi keputusan Trump untuk menaikkan lagi tarif barang-barang China, yang semakin memanaskan perang dagang yang dapat mengganggu rantai pasok global.

Sebelumnya pada hari Rabu, Trump telah mengumumkan pengecualian tarif untuk puluhan negara namun secara bersamaan menaikkan tarif atas barang impor dari China hingga efektif mencapai 145%.

Banyak CEO perusahaan teknologi yang kini mendukung Trump di masa jabatan keduanya. Mereka menghadiri pelantikannya pada 20 Januari dan ikut merayakan bersama. CEO Apple, Tim Cook, bahkan menyelenggarakan pesta sebelum pelantikan dan beberapa kali mengunjungi Trump di rumahnya di Florida.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa Trump telah menegaskan bahwa AS tidak bisa lagi bergantung pada China untuk memproduksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, smartphone, dan laptop.

Namun, ia juga mengatakan bahwa atas arahan Trump, perusahaan besar seperti Apple dan produsen chip seperti Nvidia dan Taiwan Semiconductor sedang bergegas untuk memindahkan produksi mereka ke Amerika Serikat sesegera mungkin.

Tarif yang Menyakitkan Konsumen

Pengecualian ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dalam pemerintahan Trump akan dampak dari tarif-tarif yang menyakitkan bagi konsumen Amerika yang sudah lelah menghadapi inflasi.

Bahkan pada tingkat tarif yang lebih rendah, yakni 54%, para analis memperkirakan harga iPhone kelas atas dapat melonjak dari 1.599 menjadi  2.300 dolar AS. Pada tingkat 125%, para ekonom memperkirakan perdagangan AS-China bisa benar-benar terhenti.

Smartphone merupakan barang impor terbesar AS dari China pada tahun 2024 dengan total  41,7 miliar dolar AS, disusul oleh laptop yang dibuat di China senilai  33,1 miliar dolar AS, menurut data Biro Sensus AS.

Bahkan Apple baru-baru ini menyewa penerbangan kargo khusus untuk mengangkut 600 ton iPhone—setara dengan sekitar 1,5 juta unit—dari India ke AS setelah meningkatkan produksi di sana untuk menghindari dampak tarif Trump.

Kampanye Trump pada pemilu tahun lalu menitikberatkan pada janji untuk menurunkan harga. Namun, ia juga bersikeras bahwa tarif diperlukan untuk mengubah tatanan perdagangan dunia yang menurutnya tidak adil bagi Amerika.

Meskipun demikian, langkah-langkah tarif tersebut memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi di AS dan mendapat kritik bahkan dari sesama Partai Republik, yang khawatir akan kehilangan kendali atas Kongres dalam pemilu paruh waktu tahun depan.

Kepada wartawan pada hari Jumat, Trump mengatakan dirinya tidak keberatan dengan tarif tinggi atas China dan menyebut memiliki hubungan baik dengan Presiden Xi Jinping. Ia yakin akan ada hal positif yang muncul dari konflik perdagangan ini.

Langkah-langkah tarif Trump menyebabkan gejolak di pasar keuangan. Saham-saham AS menutup pekan yang penuh volatilitas dengan kenaikan, namun harga emas sebagai aset aman melonjak ke rekor tertinggi dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun mengalami lonjakan mingguan terbesar sejak 2001, disertai melemahnya nilai dolar—menunjukkan hilangnya kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi AS.

Terimakasih sudah membaca artikel Trump Bebaskan Smartphone, Laptop, dan Elektronik Lain dari Tarif Impor China Sampai selesai , mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada anda , jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman anda semua , sekian terima kasih.