JAKARTA - Pemerintah dan kepolisian Inggris mendesak penyelenggara demonstrasi pro-Palestina yang direncanakan di London akhir pekan ini untuk membatalkan atau menunda kegiatan tersebut, menyusul serangan mematikan di dekat sinagoge Manchester.
Menteri Dalam Negeri Inggris Shabana Mahmood mendesak para pengunjuk rasa untuk "menjauh" selama beberapa hari agar komunitas Yahudi memiliki waktu untuk berduka dan memproses apa yang telah terjadi.
Dua orang tewas pada Kamis ketika seorang pria mengendarai mobil ke arah pejalan kaki dan kemudian mulai menikam mereka di luar Sinagoga Jemaat Ibrani Heaton Park di Manchester.
Pelaku penyerangan diidentifikasi oleh polisi sebagai Jihad al-Shamie, seorang warga negara Inggris berusia 35 tahun keturunan Suriah, yang ditembak mati di tempat kejadian oleh petugas bersenjata.
"Serangan teroris mengerikan yang terjadi di Manchester kemarin telah menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran yang signifikan di berbagai komunitas di Inggris, termasuk di London," kata Kepolisian Metropolitan di X dilansir Reuters, Jumat, 3 Oktober.
Demonstrasi pada Sabtu tersebut diselenggarakan oleh Defend Our Juries untuk menentang keputusan pemerintah Inggris pada bulan Juli yang melarang kelompok pro-Palestina, Palestine Action, berdasarkan undang-undang anti-terorisme, yang menjadikannya sebagai kejahatan.
Sejak saat itu, sejumlah protes telah diadakan untuk mendukung kelompok tersebut, dan lebih dari 1.500 orang telah ditangkap, banyak di antaranya lansia, atas pelanggaran yang berkaitan dengan larangan tersebut.
Kepolisian Metropolitan mengatakan mereka ingin mengerahkan setiap petugas yang tersedia untuk melindungi masyarakat terdampak serangan di Manchester, tetapi mereka justru harus bersiap menghadapi pertemuan lebih dari 1.000 orang di Trafalgar Square, London, pada hari Sabtu untuk mendukung Palestine Action.
"Dengan memilih untuk mendorong pelanggaran hukum massal dalam skala ini, Defend Our Juries (penyelenggara protes) menarik sumber daya dari masyarakat London di saat mereka paling dibutuhkan," kata kepolisian.
Menanggapi pernyataan kepolisian, Defend Our Juries mengatakan mereka mengutuk serangan terhadap komunitas Yahudi di Manchester. Mereka mengatakan bahwa penangkapan atau tidaknya dilakukan dalam protes tersebut merupakan pilihan kepolisian.
"Oleh karena itu, kami mendesak Anda untuk memprioritaskan perlindungan masyarakat, daripada menangkap mereka yang secara damai memegang spanduk yang menentang larangan kelompok aksi langsung domestik yang absurd dan kejam," kata Defend Our Juries.
Posting Komentar