JAKARTA - Venezuela bakal melakukan mobilisasi “besar-besaran" personel militer, persenjataan, dan peralatan sebagai respons atas peningkatan kekuatan kapal perang dan pasukan AS di Laut Karibia.
Dilansir CNN, Rabu, 12 November, pasukan darat, udara, laut, dan cadangan akan melaksanakan latihan hingga Rabu, menurut Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino López.
Dia menegaskan pengerahan tersebut sebagai respons terhadap "ancaman imperialis" yang ditimbulkan oleh peningkatan kekuatan AS.
Selain unit militer reguler, latihan ini akan melibatkan Milisi Bolivarian – pasukan cadangan yang terdiri dari warga sipil yang dibentuk oleh mendiang Presiden Hugo Chávez dan dinamai berdasarkan Simon Bolivar, tokoh revolusioner yang mengamankan kemerdekaan banyak negara Amerika Latin dari Spanyol.
Padrino López, yang mengaitkan perintah tersebut langsung dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, mengatakan tujuan latihan tersebut adalah untuk “mengoptimalkan komando, kendali, dan komunikasi” serta memastikan pertahanan negara.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara seiring berlanjutnya peningkatan kekuatan AS. Pada Selasa, Angkatan Laut AS mengumumkan kapal induk USS Gerald R. Ford – kapal perang terbesar Amerika – telah tiba di wilayah operasi Komando Selatan AS, yang mencakup sebagian besar Amerika Latin.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memerintahkan kapal induk Ford untuk berlayar ke Karibia dari Eropa akhir bulan lalu.
Kelompok penyerang yang mengawal kapal induk Ford membawa sembilan skuadron udara, dua kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke – USS Bainbridge dan USS Mahan – kapal komando pertahanan udara dan rudal terpadu USS Winston S. Churchill, dan lebih dari 4.000 pelaut.
AS telah menyatakan peningkatan kekuatan di kawasan tersebut bertujuan untuk memerangi perdagangan narkoba dan aliran narkoba ke Amerika Serikat, dan telah melakukan serangan terhadap sejumlah kapal yang diduga sebagai kapal pengangkut narkoba dalam beberapa pekan terakhir.
Posting Komentar