JAKARTA - Memulihkan trauma, khususnya yang berasal dari masa kecil, bukanlah proses yang mudah. Luka batin yang tertanam sejak usia dini kerap tersembunyi di balik perilaku, emosi, dan pola pikir yang terbentuk di masa dewasa.
Tanpa disadari, trauma masa kecil bisa memengaruhi hubungan interpersonal, keputusan hidup, hingga cara seseorang memandang diri sendiri. Oleh karena itu, mengenali dan mengolah kembali pengalaman tersebut menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan yang utuh.
Salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan untuk menyentuh akar permasalahan emosional adalah hipnoterapi. Teknik ini bekerja dengan menjangkau alam bawah sadar, tempat di mana banyak memori masa lalu tersimpan, termasuk kenangan yang sulit dihadapi secara sadar.
Dalam kondisi relaksasi mendalam atau trance ringan, seseorang dapat mulai memahami luka lama, meredakan dampaknya, dan menata kembali makna dari pengalaman tersebut.
Menurut para praktisi, banyak individu tidak menyadari bahwa reaksi emosional mereka di masa kini seperti mudah tersinggung, cemas, atau merasa tidak layak merupakan hasil dari pola yang terbentuk sejak kecil.
Melalui hipnoterapi, mereka dapat mengakses kembali peristiwa-peristiwa yang menjadi sumber luka tersebut, lalu memprosesnya secara lebih bijak dan tidak menghakimi.
Hipnoterapi bukanlah metode instan atau “sulap tidur” seperti yang kerap disalahpahami. Dalam praktik modern, teknik ini menggabungkan pendekatan ilmiah, psikologis, dan mindfulness. Tujuannya bukan untuk menghapus masa lalu, melainkan untuk berdamai dengan kenangan dan memulihkan diri agar tidak lagi dikendalikan oleh trauma yang belum selesai.
"Banyak orang tidak sadar bahwa respons emosional mereka hari ini terbentuk dari pola yang dibangun sejak kecil. Ketika luka masa kecil itu tidak disadari, ia menjadi penghalang yang terus berulang,” ujar praktisi hipnoterapi, Calvino Samudra, C.H., C.Ht., C.Pd., IBH C.I., C.M.NLP., C.BA. dalam keterangan pers Elhub kepada VOI.
Melalui hipnoterapi, seseorang dapat mengakses memori alam bawah sadar dan menghadapi peristiwa masa lalu dengan cara yang lebih bijak, natural, dan terarah.
Sebagai bagian dari proses ini, ada beberapa langkah awal yang dapat dilakukan untuk mulai menyembuhkan inner child, antara lain:
-
Menyadari dan mengakui luka lama: Penerimaan adalah langkah pertama. Menyadari bahwa luka itu ada membuka ruang untuk proses penyembuhan.
-
Mengenal dan berkomunikasi dengan versi diri saat kecil: Bayangkan diri Anda di usia saat mengalami luka, lalu coba berbicara padanya dengan empati.
-
Menuliskan perasaan atau pengalaman masa lalu: Jurnal pribadi atau curhat pada profesional bisa membantu melepaskan emosi yang terpendam.
Proses ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan keberanian. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, pemulihan trauma bisa menjadi momen transformasi yang mendalam. Tidak hanya untuk membebaskan diri dari masa lalu, tetapi juga untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan orang lain.
“Setiap peristiwa selalu ada pengalaman yang dipetik. Pengalaman yang baik jika dimaknai dengan bijak, serta pengalaman yang buruk jika dimaknai dengan rasa sakit hati dalam menyikapi sebuah peristiwa,” jelas Calvino.
Hipnoterapi dapat menjadi salah satu alat bantu yang relevan dalam proses ini baik untuk mereka yang mengalami trauma berat maupun individu yang ingin mengenal dirinya secara lebih dalam.
Bukan sebagai solusi tunggal, tapi sebagai bagian dari perjalanan menuju keseimbangan kesehatan mental dan emosional yang lebih baik.
Posting Komentar