JAKARTA – Nissan Motor Co. dikabarkan akan menutup dua pabrik mobil di Jepang sebagai bagian dari langkah restrukturisasi global besar-besaran yang tengah dijalankan perusahaan.
Dua fasilitas yang terdampak berada di Prefektur Kanagawa, yakni pabrik Oppama dan pabrik Shonan yang dikelola anak usaha Nissan Shatai.
Kabar ini pertama kali dilaporkan surat kabar Yomiuri Shimbun dan dikutip Economic Times, Minggu 18 Mei. Pabrik Oppama sendiri sudah beroperasi sejak 1961 dan dikenal sebagai basis produksi mobil listrik Nissan Leaf, sementara pabrik Shonan memproduksi kendaraan komersial seperti van.
Selain di Jepang, Nissan juga mempertimbangkan penutupan dua fasilitas produksi di Meksiko, serta meninjau kemungkinan penghentian produksi di Afrika Selatan, India, dan Argentina.
Langkah ini sejalan dengan strategi penghematan biaya Nissan, termasuk rencana pemangkasan 15% tenaga kerja global dan pengurangan jumlah pabrik dari 17 menjadi hanya 10 pada tahun fiskal 2027.
“Penutupan ini merupakan bagian dari konsolidasi global guna meningkatkan efisiensi operasional,” ujar juru bicara Nissan dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya, Nissan telah memusatkan produksi model pikap Frontier dan Navara di satu fasilitas di pabrik Civac, Meksiko, sebagai bagian dari upaya merampingkan rantai pasok global.
Meski demikian, Nissan menyebut laporan mengenai rencana penutupan ini masih bersifat spekulatif. “Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut. Kami tetap berkomitmen menjaga transparansi dengan para pemangku kepentingan,” tulis Nissan.
Jika direalisasikan, ini akan menjadi penutupan pabrik domestik pertama sejak Nissan menutup pabrik Murayama pada 2001—sebuah tonggak penting dalam sejarah perusahaan.
Sebagai gambaran, pabrik Oppama memiliki kapasitas produksi sekitar 240.000 unit per tahun dan mempekerjakan hampir 3.900 orang. Adapun pabrik Shonan memiliki kapasitas 150.000 unit dengan sekitar 1.200 karyawan.
Di sisi lain, Nissan juga memperkuat kemitraannya dengan Renault. Pada Maret lalu, Renault resmi mengambil alih penuh kepemilikan perusahaan patungan di India, Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL).
Rencana penutupan ini menandai babak baru dalam restrukturisasi Nissan yang bukan hanya berdampak di Jepang, tapi juga pada ekosistem produksi global.
Konsolidasi ini menunjukkan fokus Nissan pada efisiensi dan adaptasi terhadap tantangan industri otomotif global, termasuk transisi ke kendaraan listrik dan tekanan biaya pascapandemi.
Posting Komentar