JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin transparansi dan akuntabilitas Dana Indonesiana 2025. Seluruh penerima dana akan diumumkan ke publik sebagai bentuk keterbukaan.
“Penerima Dana Indonesiana akan dipublikasikan. Ini bentuk transparansi dan akuntabilitas, baik yang sekarang maupun ke depan,” kata Fadli dalam Taklimat Media Cannes International Film Festival di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa (6/5).
Fadli menyampaikan, Dana Indonesiana 2025 resmi diluncurkan sehari sebelumnya, 5 Mei 2025. Dana ini ditujukan untuk mendukung sektor film, musik, budaya pop, seni pertunjukan, hingga pelestarian tradisi dan warisan budaya.
Dana Indonesiana berasal dari hasil pengelolaan Dana Abadi Kebudayaan sesuai amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Tahun ini, anggaran yang disiapkan mencapai Rp465 miliar. Targetnya, lebih dari 1.000 pelaku budaya akan menerima manfaat, baik individu, komunitas, maupun lembaga, termasuk insan perfilman.
“Program ini bisa menjadi stimulus penting bagi perfilman Indonesia,” ujar Fadli. Ia menjelaskan bahwa skema matching fund juga diaktifkan tahun ini, dengan batas maksimal dukungan sebesar Rp2,5 miliar per proyek agar lebih banyak sineas bisa terlibat.
Empat film telah terpilih untuk mendapatkan dukungan, yaitu Tale of the Land, Perang Kota, Samsara, dan Crocodile Tears. Fadli menekankan bahwa proses mendapatkan matching fund tidak mudah karena membutuhkan kepercayaan dari lembaga pendanaan internasional.
Salah satu penerima dukungan, produser film Yulia Evina Bhara, menjelaskan manfaat konkret Dana Indonesiana. “Yang sering kami manfaatkan adalah travel grant. Untuk Tale of the Land, kami mendapat matching fund dari pemerintah Indonesia setelah sebelumnya memperoleh pendanaan kompetitif dari luar negeri,” katanya.
Fadli juga menekankan pentingnya kehadiran negara di forum internasional. “Kemarin saya hadir di Hong Kong atas permintaan teman-teman. Kehadiran negara menjadi leverage penting, termasuk untuk Festival Film Cannes,” ujarnya.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen agar Dana Indonesiana 2025 tidak hanya meningkatkan produktivitas film Indonesia, tapi juga membuka jalan bagi sineas lokal menembus panggung global. Pendanaan akan dikelola secara inklusif, terbuka, dan profesional, agar benar-benar berdampak pada ekosistem budaya kreatif nasional.
Posting Komentar