JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menuturkan banyak orang kelaparan di Gaza dan menyarankan Israel dapat berbuat lebih banyak untuk akses kemanusiaan.
Seiring dengan jumlah korban tewas akibat perang dua tahun di Gaza yang mendekati 60.000, semakin banyak orang yang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, kata otoritas kesehatan Gaza.
Menyebut kelaparan di Gaza sebagai kenyataan, penilaian Trump membuatnya berseberangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang pada Senin mengatakan "tidak ada kelaparan di Gaza" dan berjanji untuk terus berjuang melawan kelompok militan Palestina, Hamas.
Trump, saat berkunjung ke Skotlandia, mengatakan Israel memiliki tanggung jawab besar atas aliran bantuan dan banyak orang dapat diselamatkan.
"Banyak orang yang kelaparan," kata Trump dilansir Reuters, Senin, 28 Juli.
"Kami akan mendirikan pusat-pusat makanan," sambungnya.
Pusat bantuan makanan ditegaskan Trump akan dibangun tanpa pagar atau batas untuk memudahkan akses AS akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menyediakan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, termasuk makanan dan sanitasi.
Pada Senin, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 14 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi, sehingga jumlah korban tewas akibat kelaparan akibat perang menjadi 147 orang, termasuk 88 anak-anak, sebagian besar hanya dalam beberapa minggu terakhir.
Israel mengumumkan beberapa langkah selama akhir pekan, termasuk jeda kemanusiaan harian di tiga wilayah Gaza, koridor aman baru untuk konvoi bantuan, dan bantuan udara.
Keputusan ini menyusul kegagalan perundingan gencatan senjata pada Jumat pekan lalu.
Badan-badan PBB menyatakan pasokan bantuan yang stabil dan berjangka panjang dibutuhkan.
Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan 60 truk bantuan telah dikirim – kurang dari target. Hampir 470.000 orang di Gaza mengalami kondisi seperti kelaparan, dengan 90.000 perempuan dan anak-anak membutuhkan perawatan gizi khusus.
"Target kami saat ini, setiap hari, adalah mengirimkan 100 truk ke Gaza," ujar Direktur Regional WFP untuk Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa Timur, Samer AbdelJaber, kepada Reuters.
Jan Egeland, kepala Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan kepada Reuters, situasinya sangat buruk.
"Saat ini, anak-anak meninggal setiap hari karena kelaparan, akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Jadi, waktu telah habis," ujarnya.
"Bencana telah tiba. Anak-anak meninggal karena kelaparan, dan itu semua buatan manusia, semuanya dilakukan oleh Israel,” sambungnya.
Netanyahu membantah adanya kebijakan yang membuat kelaparan di Gaza.
Netanyahu mengatakan pasokan bantuan akan tetap tersedia baik saat Israel sedang merundingkan gencatan senjata maupun berperang.
Posting Komentar