JAKARTA - Indonesia Pingpong League (IPL) harus menjadi barometer pelaku tenis meja terbaik di Tanah Air.
Demikian dikemukakan oleh Ketua Umum IPL (Indonesia Pingpong League) Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) IPL Yon Mardiyono menyambut pelaksanaan IPL Youth musim 2025 seri 2 yang akan berlangsung di tujuh zona secara serentak, 4 – 6 Juli 2025.
Muhammad Saleh Mustafa berpesan bahwa IPL milik kita bersama, mari jaga bersama dan besarkan bersama. Pesan ini disampaikan Saleh Mustafa menyambut antusiasme luar biasa terhadap kehadiran kompetisi profesional tenis meja nasional yang pergelarannya kini sudah memasuki musim kedua sejak digulirkan tahun lalu.
Antusiasme luar biasa itu terlihat dari meningkatnya peserta pada kompetisi IPL Youth seri 2.
Menurut Saleh, IPL Youth sebagai wajah baru yang melengkapi kompetisi IPL Senior itu untuk seri 2 diikuti 139 klub. Jumlah ini meningkat jauh dari 116 klub pada seri perdana, April lalu.
IPL Youth digelar serentak di tujuh zona yang meliputi zona Sumatera (Palembang), Banten (Tengerang), Jakarta (Jakarta), Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Surabaya), dan Sulawesi (Makassar).
Kompetisi IPL Youth 2025 akan mempertandingkan nomor beregu putra dan putri untuk tiga kategori usia, yaitu U-13, U-15, dan U-18. Para atlet muda berbakat ini akan berjuang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dan meraih prestasi gemilang di kancah nasional, bahkan internasional.
Dengan meningkatnya animo terhadap IPL khususnya di tingkat youth ini, Saleh Mustafa bertekad untuk melanjutkan kompetisi ini secara berkesinambungan, terprogram dengan tata kelola yang baik.
“IPL milik kita bersama, mari kita jaga bersama dan besarkan bersama. Antusiasme luar biasa insan tenis meja di Tanah Air ini merupakan kepercayaan yang luar biasa terhadap IPL. Ini modal besar bagi kami untuk terus melanjutkan kompetisi ini dengan lebih baik lagi karena kompetisi merupakan faktor utama dalam peningkatan prestasi,” kata Saleh yang mengemban tugas sebagai Inspektur Jenderal TNI sejak Juli 2024.
Bahkan Saleh menegaskan, IPL melaksanan aturan kompetisi sesuai dengan yang digariskan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) dan menjunjung Piagam Olimpiade (Olympic Charter). Ini karena IPL sejak 27 Juni 2025 sudah resmi diterima menjadi anggota ITTF.
“Sebagai anggota ITTF, tentu kita akan menjalankan agenda dan aturan ITTF. Kepercayaan dunia internasional ini akan membuka peluang bagi tenis meja Indonesia meraih prestasi dunia. Mari kita bangkit bersama untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Kita kibarkan kembali Bendera Merah Putih di forum internasional melalui pingpong,” tegas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pengkostrad) ke-45 itu.
Untuk itulah Saleh mengingatkan, IPL harus menjadi barometer pelaku tenis meja terbaik mulai dari pemain, pelatih, dan pembina. Untuk itu IPL perlu memiliki data base yang bagus dan akurat tentang pemain, pelatih dan klub sehingga bisa dijadikan acuan.
“Dengan data ini maka pemilihan pemain maupun pelatih akan transparan tidak ada lagi pilih kasih atau sudah diplot sebelumnya. Kita ingin hapus paradigma itu dengan data base. Jadi semua berkesempatan untuk berprestasi yang terbaik demi bangsa dan negara,” tuturna sambil tersenyum.
Harapan BaruSementara itu Yon Mardiyono mengemukakan, dengan betambahnya klub yang ambil bagian pada IPL Youth 2025 seri 2 membuktikan kompetisi profesional ini sudah mendapat kepercayaan dari insan tenis meja di Tanah Air. Apalagi untuk IPL Senior 2025 seri 1 yang digelar di Bandung, Mei lalu juga terjadi peningkatkan peserta dari 27 menjadi 43 klub.
“Yang menggembirakan dan tentunya membanggakan bagi kami, semua klub yang ambil bagian itu memenuhi regulasi untuk syarat peserta kompetisis IPL. Jadi ini animo yang luar biasa. Suatu yang positif bagi tenis meja Indonesia karena makin banyak potensi pemain muda yang terpantau untuk regenerasi ke depan,” kata Yon.
Menurut Yon, dengan makin banyaknya klub yang ambil bagian di IPL Youth menjadi peluang bagus untuk mencari pembibitan dan regenerasi baru pemain. Karena IPL terus mendeteksi potensi junior yang ada di tujuh zona. Semuanya dimasukan dalam data base untuk pemain, pelatih dan klub.
“Sesuai dengan pesan Ketua Umum Pak Saleh maka IPL harus menjadi barometer pemain, pelatih dan pembina terbaik tenis meja Indonesia. Semua mempunyai peluang untuk berprestasi dari setiap zona,” ujar Yon yang mantan pemain nasional dan adik dari mantan pemain nasional Anton Suseno itu.
Yon menambahkan, makin besarnya animo terhadap IPL akan membuat prestasi makin membaik pula. Ini karena IPL terus bergulir secara berkesinambungan sepanjang tahun sehingga setiap pemain terpacu terus mempersiapkan diri.
IPL, ujar Yon, kini menjadi ruang baru, harapan baru karena arah pembinaan jelas.
“Ini yang membuat orang makin tumbuh untuk membina klub. Dengan adanya kompetisi baik, maka mereka akan berlatih lebih baik. Kompetisi yang baik menghasilkan prestasi lebioh baik pula,” ucapnya.
Apalagi IPL, juga sudah mempunyai agenda kelanjutan untuk tingkat ASEAN. Karena itu dari pertandingan seri untuk IPL Senior maupun Youth u nantinya akan diambil wakil untuk bertanding di grandfinal Jakarta yang menurut rencana akan digelar akhir November setelah SEA Games 2025 Thailand. “Tiga besar putra-putri IPL Senior dan Youth akan dikirim ke kompetisi tingkat Asean,” kata Yon.
Posting Komentar