Depok— Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025 resmi dibuka. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, pelatihan ini bukan sekadar ajang artistik, tapi juga ruang pembentukan karakter kebangsaan dan jejaring lintas budaya.
“Ini bukan hanya pelatihan musik. Ini ruang persaudaraan, tempat semangat kebhinekaan tumbuh,” ujar Fadli saat membuka pelatihan tatap muka GBN di Wisma Kinasih Resort, Depok, Minggu, 3 Agustus.
GBN adalah tim gabungan paduan suara dan orkestra nasional yang terdiri dari 222 pemuda usia 16–23 tahun dari 38 provinsi. Mereka terpilih melalui audisi berjenjang di tingkat kabupaten hingga provinsi, dengan seleksi ketat oleh profesional musik.
Sebanyak 152 peserta berasal dari paduan suara—empat orang per provinsi—dengan jenis suara sopran, alto, tenor, dan bas. Sementara 70 lainnya adalah pemusik muda berbakat hasil audisi orkestra yang digelar pada Maret–Mei 2025 di Yogyakarta, Jakarta, dan Makassar.
Setelah pelatihan daring akhir Juli lalu, para peserta kini memasuki tahap intensif tatap muka selama 12 hari, dari 8 hingga 19 Agustus. Mereka bukan hanya digembleng teknis bermusik, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan seperti gotong royong, integritas, hingga cinta tanah air.
“Jadilah penjaga dan penyambung nilai budaya luhur. Gunakan kesempatan ini untuk belajar dan membangun jaringan lintas daerah,” pesan Fadli.
Hingga kini, Indonesia telah memiliki 2.213 Warisan Budaya Takbenda. Fadli menyebut, jumlah itu terus bertambah seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat. “Inilah Indonesian Wave yang harus kita bangun bersama,” tegasnya.
Rika Kiswardani dari Biro Sekretariat Presiden menyampaikan apresiasi atas konsistensi penyelenggaraan GBN sejak 2003. “Ini bukan hanya tradisi musik tahunan. Ini bagian dari wajah Indonesia di mata dunia,” katanya.
Pemusatan latihan GBN 2025 melibatkan 274 orang, termasuk pelatih, konduktor, tim logistik, tenaga medis, dan pembina. Seluruh peserta akan tampil pada momen paling sakral dalam kalender kenegaraan: Upacara Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus di Istana Merdeka.
GBN bukan sekadar panggung. Ia adalah panggilan agar generasi muda tak hanya bernyanyi, tapi merajut kembali harmoni Indonesia.
Posting Komentar