JAKARTA - Turki menegaskan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina harus dipastikan terlebih dahulu sebelum Turki dan negara-negara lain mengambil keputusan terkait misi penjaga perdamaian sebagai bagian dari jaminan keamanan bagi Ukraina.
Para perencana militer AS dan Eropa mulai menjajaki jaminan keamanan bagi Ukraina, sehari setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS akan membantu menjamin keamanannya dalam setiap kesepakatan untuk mengakhiri perang.
"Pertama-tama, perlu mengamankan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, kemudian menentukan kerangka misi dengan mandat yang jelas, dan mengklarifikasi sejauh mana masing-masing negara akan berkontribusi," ujar sumber di Kementerian Pertahanan Turki yang enggan disebutkan namanya dikutip Reuters, Kamis, 21 Agustus.
Turki telah mempertahankan hubungan baik dengan Kyiv dan Moskow sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Turki menyatakan dukungannya terhadap integritas teritorial Ukraina dan memberikan bantuan militer, sembari menentang sanksi terhadap Rusia.
Ankara juga merupakan bagian dari "koalisi yang bersedia" Eropa yang akan mengerahkan pasukan untuk menjamin keamanan Ukraina.
Turki "berupaya untuk berkontribusi pada semua inisiatif" yang mendukung perdamaian dan keamanan regional, kata sumber tersebut.
"Namun membuat penilaian berdasarkan prediksi yang belum didasarkan pada hal-hal konkret tidaklah sehat atau akurat," sambungnya.
Posting Komentar