JAKARTA – Walt Disney berencana menaikkan harga layanan streaming-nya, Disney+, di Amerika Serikat. Kenaikan harga ini akan mulai berlaku pada 21 Oktober mendatang menurut keterangan perusahaan.
Perusahaan tersebut sengaja menaikkan biaya platformnya untuk meningkatkan keuntungan platform digitalnya. Saat ini, Disney berupaya menjadikan bisnis streaming-nya sebagai mesin pertumbuhan pertama.
Melansir dari Reuters, paket Disney+ dengan iklan yang sebelumnya dibanderol 2 dolar AS (Rp33 ribuan) akan ditingkatkan menjadi 11,99 dolar (Rp200 ribuan) AS per bulannya. Sementara itu, paket premium tanpa iklan akan naik dari 3 dolar AS (Rp50 ribuan), menjadi 18,99 dolar AS (Rp317 ribuan) per bulan.
Tidak hanya bulanan, harga langganan tahunan untuk paket premium juga akan ditingkatkan. Biayanya akan bertambah dari 30 dolar AS (Rp501 ribuan) menjadi 189,99 dolar AS (Rp3,1 jutaan).
Paket gabungan Disney+ dengan Hulu dan ESPN+ juga mengalami kenaikan biaya. Ini merupakan tahun keempat Disney menaikkan biaya layanannya secara berturut-turut. Sebelumnya, perusahaan menaikkan harga pada Desember 2022, Oktober 2023, dan 2024.
Belum diketahui apakah kenaikan biaya ini akan berdampak pada negara lainnya. Namun, biasanya kenaikan harga ini juga akan dirasakan negara lain, tetapi disesuaikan dengan aturan yang berlaku di masing-masing negara.
Disney bukan satu-satunya platform streaming yang menerapkan kenaikan harga. Pada awal tahun ini, Netflix juga menaikkan biaya langganan di platformnya dengan harga yang jauh lebih mahal. Paket Premiumnya bahkan mencapai 24,99 dolar AS (Rp406 ribuan) per bulan.
Posting Komentar