JAKARTA – Para eksekutif terkemuka dari perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat, seperti OpenAI, Microsoft, dan AMD hadir dalam sidang dengar pendapat di Senat AS pada Kamis 8 Mei. Mereka akan memaparkan serangkaian usulan kebijakan yang diyakini dapat membantu Washington tetap unggul dari Beijing dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI).
Sidang ini dipimpin oleh Senator Partai Republik, Ted Cruz, yang menjabat sebagai Ketua Komite Perdagangan Senat AS. Fokus utama sidang adalah untuk mencari cara memotong hambatan regulasi yang menghambat perkembangan AI di Amerika, menyusul kejutan global yang ditimbulkan oleh model AI murah dan berkualitas tinggi buatan perusahaan asal China, DeepSeek, tahun lalu.
Perkembangan tersebut dimanfaatkan oleh industri teknologi AS untuk mendesak pemerintahan Donald Trump agar menetapkan kebijakan yang lebih proindustri. Mereka berargumen bahwa penyebaran AI yang mencerminkan nilai-nilai demokratis harus menjadi kepentingan nasional, terutama di tengah kompetisi dengan teknologi AI yang dikembangkan dalam sistem otoriter seperti China.
Sam Altman, CEO OpenAI, perusahaan pembuat model AI ChatGPT, dijadwalkan memberikan kesaksian bersama Brad Smith, Presiden Microsoft, serta Lisa Su, CEO produsen chip AI Advanced Micro Devices (AMD). Altman disebut akan menyoroti potensi besar AI dalam membawa kemajuan bagi masyarakat.
“Masa depan ini bisa menjadi sangat cerah, bahkan hampir tak terbayangkan, tetapi hanya jika kita mengambil langkah konkret untuk memastikan AI yang dipimpin oleh Amerika, dibangun atas nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan dan transparansi, dapat menang melawan versi otoriter,” kata Altman dalam pernyataan tersebut.
Pengembangan teknologi AI sangat bergantung pada chip komputer khusus, data dalam jumlah besar untuk melatih model bahasa besar (LLM), konsumsi energi yang masif, serta tenaga kerja teknis yang terampil. Dalam kesaksiannya, Smith akan menekankan pentingnya dukungan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang berada di seluruh lapisan ekosistem AI, serta pentingnya menjalin kemitraan dengan sekutu internasional.
DeepSeek, perusahaan rintisan berbasis di Hangzhou, China, mengejutkan dunia ketika tahun lalu mereka meluncurkan model AI yang dapat bersaing dengan OpenAI dan Meta, namun dengan biaya operasional yang jauh lebih murah. Keberhasilan ini muncul di tengah aturan ekspor ketat yang diterapkan pemerintahan Presiden Joe Biden, yang bertujuan membatasi akses China terhadap chip dan teknologi AI asal AS karena kekhawatiran teknologi tersebut akan digunakan untuk memperkuat militer Beijing.
Pemerintahan Trump saat ini meneruskan pendekatan serupa. Bulan lalu, mereka memberlakukan persyaratan lisensi baru untuk pengiriman chip AI buatan Nvidia dan AMD ke China, yang sebelumnya dirancang untuk menghindari batasan ekspor. Namun kebijakan ini memicu kritik dari kalangan industri dan sejumlah anggota parlemen yang menilai aturan tersebut justru merugikan perusahaan-perusahaan AS dan menyerahkan pasar AI China yang menguntungkan ke tangan perusahaan seperti Huawei, yang telah mengembangkan chip AI saingan bernama Ascend.
“Cara mengalahkan China dalam perlombaan AI adalah dengan mengungguli mereka dalam inovasi, bukan membebani pengembang AI dengan regulasi bergaya Eropa,” ujar Senator Ted Cruz dalam pernyataan yang menyertai pengumuman sidang dengar pendapat tersebut.
Posting Komentar