JAKARTA - Lingkungan kerja yang kompetitif dan serba cepat kerap menimbulkan tekanan yang tinggi. Jika tidak diatasi dengan baik, tekanan ini dapat memicu stres berkepanjangan yang berdampak pada kesehatan mental.
Dalam beberapa kasus, stres yang tak tertangani bahkan bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti depresi. Menurut Psikolog Ratih Zulhaqqi, lulusan Universitas Indonesia, tekanan dalam pekerjaan bukanlah penyebab langsung dari depresi.
Namun, akumulasi stres yang terus-menerus tanpa penanganan tepat dapat menjadi salah satu faktor pemicu.
“Stres adalah bagian dari kehidupan, terutama dalam dunia kerja modern yang menuntut efisiensi dan produktivitas tinggi. Tapi depresi merupakan kondisi psikologis yang lebih kompleks, di mana individu biasanya sudah tidak mampu lagi mengelola stres yang mereka alami,” ujarnya seperti dikutip ANTARA, 9 Juni.
Ia menjelaskan kunci utama untuk bertahan di lingkungan kerja yang penuh tekanan adalah kemampuan manajemen stres dan penggunaan mekanisme koping yang sehat.
Beberapa teknik yang dapat diterapkan antara lain adalah regulasi emosi, pernapasan terarah, praktik mindfulness, serta membiasakan diri untuk memandang situasi sulit dari sudut yang lebih positif.
Tak kalah penting, Ratih menyoroti peran dukungan sosial dalam proses pemulihan stres. Menurutnya, bentuk dukungan yang empatik jauh lebih membantu dibanding sekadar kalimat motivasi klise.
“Ucapan seperti ‘semangat ya’ terkadang terasa hampa dan justru memperburuk perasaan seseorang. Lebih baik hadir dengan empati, misalnya mengatakan, ‘aku nggak tahu pasti apa yang kamu rasakan, tapi aku di sini kalau kamu butuh’. Itu lebih menguatkan,” jelasnya.
Tanda-tanda awal depresi kerap kali tidak disadari, namun bisa dikenali melalui gejala seperti hilangnya motivasi, gangguan tidur, keengganan berinteraksi sosial, hingga kelelahan emosional yang parah. Jika hal-hal ini terjadi, penting untuk segera mencari bantuan dari tenaga profesional.
“Mengunjungi psikolog atau psikiater bukanlah bentuk kelemahan. Justru itu adalah bentuk keberanian untuk menjaga diri,” tegas Ratih.
Kasus meninggalnya seorang asisten manajer Bank Indonesia yang sempat viral di media sosial baru-baru ini kembali membuka mata publik tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di lingkungan kerja.
Meski penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan, dugaan mengenai tekanan kerja menjadi peringatan bahwa stres bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja.
Posting Komentar