JAKARTA – Rednote, salah satu platform media sosial terpopuler di China yang juga dikenal dengan nama Xiaohongshu, telah merilis model bahasa besar (large language model/LLM) open-source. Langkah ini menjadikan Rednote bagian dari gelombang perusahaan teknologi China yang membuat model kecerdasan buatan mereka tersedia secara bebas.
Pendekatan ini berbeda dengan banyak raksasa teknologi asal Amerika Serikat seperti OpenAI dan Google, yang masih mempertahankan model AI paling canggih mereka secara proprietary. Meski begitu, beberapa perusahaan Amerika seperti Meta juga mulai merilis model open-source.
Dengan membuka akses model AI-nya, perusahaan-perusahaan China dapat menunjukkan kemampuan teknologi mereka, membangun komunitas pengembang, dan memperluas pengaruh secara global—terutama di tengah usaha Amerika Serikat membatasi kemajuan teknologi China lewat pembatasan ekspor semikonduktor canggih.
Model Rednote yang bernama dots.llm1 kini bisa diunduh melalui platform pengembang Hugging Face. Sebuah makalah teknis yang menjelaskan model ini juga diunggah pada hari Jumat lalu.
Dalam tugas pemrograman, model ini menunjukkan performa yang sebanding dengan seri Qwen 2.5 milik Alibaba, walau masih tertinggal dibanding model lebih maju seperti DeepSeek-V3, menurut makalah teknis tersebut.
Rednote, yang beroperasi mirip Instagram, memungkinkan pengguna untuk berbagi foto, video, tulisan, dan siaran langsung. Platform ini sempat mendapat perhatian internasional awal tahun ini ketika sejumlah pengguna AS beralih menggunakan aplikasi ini karena kekhawatiran akan potensi larangan TikTok.
Perusahaan ini mulai berinvestasi dalam pengembangan model bahasa besar sejak 2023, tak lama setelah OpenAI meluncurkan ChatGPT pada akhir 2022. Dalam beberapa bulan terakhir, Rednote mempercepat upayanya di bidang AI dengan meluncurkan Diandian, sebuah aplikasi pencarian berbasis AI yang membantu pengguna menemukan konten di platform utama Xiaohongshu.
Selain Rednote, beberapa perusahaan lain juga mengadopsi pendekatan open-source, termasuk Alibaba yang pada April lalu meluncurkan Qwen 3, versi terbaru dari modelnya. Startup DeepSeek juga sempat menghebohkan industri AI global awal tahun ini dengan merilis model R1 yang terjangkau dan berperforma kompetitif meski dikembangkan dengan biaya jauh lebih rendah dibanding pesaing Barat.
Posting Komentar