JAKARTA - Sebanyak 29 siswa tewas ketika ledakan listrik memicu kepanikan hingga berebut keluar berdesak-desakan di sekolah menengah di ibu kota Republik Afrika Tengah.
Tragedi itu terjadi saat lebih dari 5.000 siswa dari enam sekolah lain sedang mengikuti ujian akhir di pusat ujian yang terletak di sekolah menengah Barthelemy Boganda di Bangui.
Dilansir Reuters, Kamis, 26 Juni, sumber di rumah sakit mengatakan 29 orang tewas dan 260 orang terluka.
"Kami benar-benar kewalahan. Mengerikan. Puluhan korban berdatangan," kata sumber itu.
Sumber medis lain menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 31 orang. Menurut sumber, suara ledakan itu membuat para siswa mengira gedung itu akan runtuh.
"Terjadi kepanikan dan beberapa siswa melompat dari lantai pertama," katanya kepada Reuters menyebut para peserta ujian berusia sekitar 18-22 tahun.
Kementerian Pendidikan mengatakan transformator yang terletak di gedung utama sekolah itu meledak setelah tim dari perusahaan listrik utama negara itu, ENERCA, memulihkan listrik.
Pernyataan itu juga mengatakan insiden itu mengakibatkan "sejumlah cedera serius, sayangnya termasuk beberapa kematian".
Kementerian mengatakan akan menyelidiki bagaimana insiden itu terjadi.
Posting Komentar