JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Untuk diketahui mengutip Bloomberg, pada hari Rabu, 25 Juni, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,33 persen ke level Rp16.300 per dolar AS.
Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,48 persen ke level harga Rp16.292 per dolar AS.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan investor mencermati pembicaraan gencatan senjata Israel-Iran, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata akan dilakukan bertahap antara Israel dan Iran, serta menyerukan kedua belah pihak untuk menegakkan perjanjian tersebut.
"Skeptisisme tetap ada tentang keberlangsungan gencatan senjata, karena Trump dengan cepat mengutuk kedua negara karena melanggar kesepakatan segera setelah deklarasinya," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 26 Juni.
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa pengumuman tersebut telah meningkatkan harapan bahwa konflik 12 hari yang ditandai dengan serangan udara mematikan itu akhirnya akan berakhir.
Selain itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang lebih tinggi dapat mulai mendorong inflasi pada musim panas ini dan periode tersebut akan menjadi kunci bagi pertimbangan bank sentral AS dalam memangkas suku bunga.
Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menyampaikan Bank Dunia (World Bank) mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia rentan terhadap ketidakpastian global, di tengah kondisi memanasnya geopolitik seperti saat ini sangat berisiko mengalami pelemahan ekonomi lebih lanjut.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen pada 2025 dan di level 4,8 persen pada 2026.
Perkiraan ini melanjutkan penurunan ekonomi Indonesia yang pada kuartal I-2025 sudah meninggalkan level 5 persen, yaitu hanya sebesar 4,87 persen.
Menurut Ibrahim, tekanan perekonomian global yang terjadi menghambat prospek penciptaan lapangan kerja dan mengurangi upaya untuk mengatasi kemiskinan ekstrem karena kinerja perdagangan memburuk dan investasi asing menjadi lebih lemah.
"Pada saat yang sama, aliran modal menjadi tidak stabil sehingga secara umum terjadi tekanan pada keseluruhan ekonomi makro di setiap negara," tuturnya.
Ibrahim menyampaikan rentannya ekonomi Indonesia, dapat direspons dengan konsistensi pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.
Dia menambahkan, reformasi struktural itu di antaranya ialah deregulasi, perbaikan iklim usaha, peningkatan investasi swasta dan penguatan kualitas sumber daya manusia, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025 dalam rentang harga Rp16.250 - Rp16.300 per dolar AS.
Posting Komentar