Sering Tidak Disadari, Kebiasaan Bernapas Lewat Mulut Picu Mulut Kering hingga Long Face

Artikel Sering Tidak Disadari, Kebiasaan Bernapas Lewat Mulut Picu Mulut Kering hingga Long Face di ambil dari berbagai sumber di internet , dengan tujuan untuk ikut berperan aktif berbagi informasi yang bermanfaat kepada orang banyak , Selamat membaca
Ilustrasi bernapas lewat mulut. (Freepik)

JAKARTA - Kebiasaan kecil yang sering dianggap sepele, seperti bernapas lewat mulut, ternyata bisa menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.

Secara normal, manusia bernapas melalui hidung. Namun, sebagian orang justru lebih sering menggunakan mulut, baik saat beraktivitas maupun tidur. Jika kebiasaan ini dibiarkan terus-menerus, risikonya dapat memengaruhi kesehatan gigi, rahang, hingga bentuk wajah, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

drg. Fauzia Adhiwidyanti, Sp.Ort., dokter gigi spesialis ortodontis di Bethsaida Hospital Dental Center, menjelaskan, kebiasaan bernapas lewat mulut biasanya muncul karena adanya kesulitan bernapas melalui hidung.

"Saat aliran udara melalui hidung berkurang, sisa udara akan dipaksakan keluar melalui mulut. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, maka akan ada risiko terjadinya masalah gigi dan rahang di masa depan,” ujarnya.

Gangguan pernapasan seperti alergi, sinusitis, pilek berkepanjangan, atau pembesaran amandel kerap menjadi pemicu seseorang sulit bernapas lewat hidung. Bentuk hidung yang tidak normal, misalnya rongga yang sempit, juga dapat membuat mulut menjadi jalan napas utama.

Kondisi ini bisa memperburuk pertumbuhan anak karena menyebabkan lengkung gigi atas menjadi sempit, gigi cenderung maju, hingga gangguan gigitan yang membuat aktivitas mengunyah terganggu.

Selain itu, mulut yang terbuka terus-menerus akan menjadi kering akibat berkurangnya produksi air liur. Hal ini meningkatkan risiko gigi berlubang, penyakit gusi, serta mengganggu perkembangan wajah, seperti memanjangnya sepertiga bagian bawah wajah atau yang dikenal dengan istilah long face.

Menurut drg. Fauzia, peran ortodontis sangat penting dalam menangani kebiasaan ini.

"Perawatan ortodontik dapat membantu memperbaiki posisi gigi, memotivasi pasien untuk bernapas lewat hidung, serta mencegah risiko komplikasi jangka panjang,” jelasnya. Ia menekankan bahwa penanganan sejak dini sangat diperlukan agar pertumbuhan gigi dan wajah anak tetap optimal.

Tanda-tanda yang bisa dikenali antara lain mulut terasa kering saat bangun tidur, kebiasaan tidur dengan mulut terbuka, hingga mendengkur.

Pada anak-anak, ciri lain yang tampak adalah wajah memanjang, muncul lingkar hitam di sekitar mata, hidung tampak sempit, dan suara terdengar sengau. Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis ortodontis untuk mendapatkan solusi tepat.

"Kami memiliki tim dokter spesialis ortodontis yang kompeten dan berpengalaman. Layanan kami dilengkapi dengan fasilitas modern, nyaman, dan mendukung setiap pasien dalam mendapatkan perawatan yang optimal. Kami percaya, perawatan ortodontik tidak hanya memperbaiki gigi, tetapi juga meningkatkan kesehatan mulut dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan," ungkap dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong. 

Terimakasih sudah membaca artikel Sering Tidak Disadari, Kebiasaan Bernapas Lewat Mulut Picu Mulut Kering hingga Long Face Sampai selesai , mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada anda , jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman anda semua , sekian terima kasih.