JAKARTA - Israel menghentikan pasokan bantuan ke Gaza selama dua hari untuk mencegah Hamas merebutnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan bersama dengan Menteri Pertahanan Israel Katz, memerintahkan militer untuk mengajukan rencana dalam waktu dua hari untuk mencegah Hamas mengambil alih bantuan.
Keputusan itu diambil setelah Netanyahu dan Katz mendapat informasi baru soal Hamas menyita bantuan yang ditujukan untuk warga sipil di Gaza utara.
Dilansir Reuters, video yang beredar pada Rabu, 25 Juni, menunjukkan puluhan pria bertopeng, beberapa bersenjata senapan tetapi sebagian besar membawa kayu, naik ke truk bantuan.
Seorang pejabat Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters, pengiriman bantuan ditangguhkan sementara selama dua hari untuk memberi waktu bagi militer mengembangkan rencana baru.
Tidak ada komentar langsung dari kantor perdana menteri Israel, kementerian pertahanan, atau militer Israel.
Komisi Tinggi Urusan Suku, yang mewakili klan-klan berpengaruh di wilayah tersebut, mengatakan truk-truk telah dilindungi sebagai bagian dari proses pengamanan bantuan yang dikelola "hanya melalui upaya-upaya suku".
Komisi tersebut mengatakan tidak ada faksi Palestina, merujuk pada Hamas, yang ikut serta dalam proses tersebut.
Hamas, kelompok militan yang memerintah Gaza selama lebih dari dua dekade tetapi sekarang hanya menguasai sebagian wilayah tersebut, membantah terlibat.
Selama perang, banyak klan, kelompok masyarakat sipil, dan faksi - termasuk saingan politik sekuler Hamas, Fatah - turun tangan untuk membantu menyediakan keamanan bagi konvoi bantuan.
Klan-klan yang terdiri dari keluarga besar yang terhubung melalui darah dan pernikahan telah lama menjadi bagian mendasar dari masyarakat Gaza.
Posting Komentar