JAKARTA - Samsung dikabarkan telah memulai produksi prototipe untuk chip Exynos 2600 dengan teknologi 2nm. Langkah ini menjadi tonggak penting karena merupakan kali pertama Samsung mengembangkan chip dengan proses manufaktur 2nm. Chip ini menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi untuk perangkat masa depan, termasuk seri Galaxy S26.
Dunia teknologi smartphone terus berlomba menciptakan komponen yang lebih kecil, cepat, dan hemat energi. Kini, Samsung membuat kemajuan signifikan dengan memulai fase produksi prototipe untuk chip Exynos 2600 2nm mereka. Tahap ini bukan hanya pencapaian teknis, tetapi juga menjadi gambaran masa depan perangkat flagship Samsung yang lebih bertenaga.
Saat ini, Samsung berada di tahap “produksi prototipe” dimana mereka sedang menguji dan menyempurnakan proses manufaktur agar berjalan lancar. Laporan awal menyebutkan bahwa Samsung sudah berhasil mencapai “tingkat hasil tertentu,” yang berarti chip yang diproduksi sudah mulai berfungsi dengan baik dan volume produksi wafer mulai ditingkatkan.
Produksi ini merupakan kolaborasi antara Samsung Foundry (unit pembuat chip) dan System LSI (unit perancang chip). Kedua unit ini bekerja bersama untuk meningkatkan rasio hasil chip, dengan target mencapai lebih dari 50% tanpa mengorbankan performa. Samsung menargetkan untuk masuk ke tahap “produksi risiko” pada akhir tahun ini dan mulai produksi massal penuh pada awal 2026.
Apa arti 2nm?
Istilah “2nm” mengacu pada ukuran proses manufaktur, yaitu seberapa kecil transistor yang ada di dalam chip. Semakin kecil ukurannya, semakin banyak transistor yang bisa ditanamkan dalam satu chip. Kepadatan transistor yang lebih tinggi berarti performa yang lebih baik, efisiensi daya yang meningkat, dan suhu operasi yang lebih rendah. Exynos 2600 adalah chip pertama Samsung yang menggunakan teknologi 2nm, sehingga menjadi langkah krusial bagi divisi semikonduktor mereka.
Mengapa chip ini penting?
Keberhasilan Exynos 2600 sangat penting bagi Samsung, karena menjadi produk pembuka teknologi 2nm mereka dan dapat meningkatkan reputasi bisnis foundry Samsung di pasar semikonduktor canggih. Jika sukses, Samsung bisa semakin mendekati posisi TSMC sebagai pemimpin industri.
Bagi pengguna smartphone, chip ini berpotensi membawa lompatan besar dalam performa dan daya tahan baterai, terutama untuk seri Galaxy S26 yang sangat dinantikan. Selain itu, Samsung dapat mengurangi ketergantungan pada pemasok chip eksternal seperti Qualcomm, sehingga memiliki kontrol lebih besar atas performa inti perangkat mereka. Dengan begitu, perangkat yang menggunakan Exynos juga akan setara performanya dengan versi Snapdragon di beberapa wilayah.
Dimulainya produksi prototipe chip Exynos 2600 2nm merupakan kabar menggembirakan dan menunjukkan investasi besar Samsung untuk memperbaiki posisi mereka di industri chip. Semoga ini berujung pada chip dan perangkat yang lebih baik untuk pengguna di masa depan.
Posting Komentar