JAKARTA - Musik yang didengarkan Kaspian Oaken, 39, membuat perjalanannya menuju rumah syahdu. Namun muncul gaduh. Kaspian sudah babak belur tersungkur di aspal.
Pria tanpa identitas atau OTK itu memakai jaket bertudung kepala abu-abu tanpa peringatan memukuli Kaspian di jalan perumahan Barry, Wales.
Kaspian menderita pendarahan otak (hematoma subdural), patah tulang tengkorak, rongga mata rusak, dan memar parah yang menyebabkan wajahnya babak belur.
"Itu sangat, sangat menakutkan... Saya hanya berjalan sambil memikirkan urusan saya sendiri sambil menundukkan kepala. Dia datang begitu saja ke arahku dan mulai memukul wajahku. Setelah beberapa kali memukul, aku jatuh ke tanah dan dia lari," katanya, dikutip dari Metro.co.uk, Minggu 16 Februari.
Kaspian bilang, tidak membalas pukulan bertubi-tubi yang diterimanya. Ia hanya bisa bangun dari pingsan dan berusaha menuju keramaian toko-toko sepanjang Court Road.
"Saya berhasil berdiri dan kemudian panik karena tubuhku berlumuran darah. Saya berjalan sedikit hingga kakiku lemas dan terjatuh. Entah mengapa saya tidak bisa menggerakkan kaki. Saya hanya harus duduk di sana," sambung Kaspian.
Kaspian yakin tali gelang berwarna pelangi Apple Watch LGBTQ+ Pride yang dikenakannya menjadi alasan kuat dirinya jadi korban penyerangan pada 1 Februari itu.
Namun, polisi belum bisa memberikan keterangan resmi apakah benar kejadian ini akibat kebencian terhadap LGBT .
Kebencian terhadap LGBT di Inggris Raya diketahui meningkat sebesar 112 persen dalam lima tahun terakhir. Pada akhir Maret 2024, sebanyak 22.839 kasus kejahatan melibatkan orientasi seksual seseorang, dan 4.780 kasus terkait transfobik.
Posting Komentar