JAKARTA - Mesir dan Komisi Eropa telah menandatangani perjanjian pendanaan lunak senilai 90 juta euro ($93,9 juta) untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Pendanaan ang disediakan oleh Bank Investasi Eropa (EIB), bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur penyimpanan biji-bijian dan logistik Mesir.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Proyek Ketahanan Pangan yang lebih luas, yang juga menerima dukungan dari Uni Eropa dan Bank Dunia, dengan tambahan hibah dan pembiayaan sebesar 210 juta euro ($219,3 juta).
Dilansir Reuters, Senin, 3 Maret, Kementerian Kerja Sama Internasional Mesir menjelaskan perjanjian tersebut akan memungkinkan Otoritas Umum untuk Pasokan Komoditas (GASC) meningkatkan kapasitasnya untuk mengimpor dan menyimpan gandum dengan lebih efisien.
Ini adalah kedua kalinya tahun ini GASC menerima pembiayaan untuk mengimpor gandum, meskipun posisi pembeli gandum negara telah digantikan oleh Mostakbal Misr yang berafiliasi dengan militer pada akhir tahun lalu.
Pada tanggal 4 Februari, GASC menandatangani perjanjian pinjaman senilai $700 juta dengan Islamic Trade Finance Corporation untuk meningkatkan upaya ketahanan pangannya.
Mesir adalah importir gandum terbesar di dunia, karena gandum tersebut terutama digunakan untuk memproduksi roti bersubsidi bagi puluhan juta warga Mesir.
Posting Komentar