JawaPos.com-Dua tunggal putra Indonesia Syabda Perkasa Belawa dan Bobby Setiabudi menjaga harapan untuk menjadi juara Malaysia International Series 2022. Hari ini, Syabda dan Bobby melangkah ke semifinal ajang berhadiah total USD 10 ribu tersebut.
Pada perempat final di Arena Badminton Perak, Kompleks Sukan MBI Ipoh, Malaysia, Jumat (11/11), Syabda dan Bobby bermain bagus untuk menyingkirkan lawan-lawannya.
Syabda harus bertarung tiga game saat menghadapi kompatriotnya, Yohanes Saut Marcellyno. Syabda menang dengan skor 21-14, 16-21, 21-14.
“Bersyukur Alhamdulillah bisa menang dan lolos ke semifinal dengan keadaan sehat dan tidak ada cedera,” ucap Syabda dikutip dari siaran pers PP PBSI.
“Tadi pertandingan cukup ketat dan tidak mudah karena lawan teman sendiri. Masing-masing sudah tahu kelemahan dan kelebihannya. Apalagi ditambah karakter shuttlecock cukup berat dan itu cocok dengan pola permainan Yohanes,” tambah Syabda.
“Kunci kemenangan saya tadi atas Yohanes, saya lebih mencoba berbagai pola main dan tempo permainan. Dan yang utama sabar dan berani meladeni permainan reli lawan,” kata Syabda lagi.
Di semifinal, Syabda akan bersua pemain Tiongkok Liu Liang. “Saya belum pernah bertemu dengan dia. Tapi harus optimistis dengan kemampuan diri sendiri. Selain itu, saya harus fokus memberikan permainan terbaik di semifinal,” ucap Syabda.
Sementara itu Bobby juga tampil penuh percaya diri. Dia maju ke semifinal setelah mengandaskan tunggal Taiwan Chang Shih-chieh dalam straight game, 22-20, 21-18.
Di babak empat besar, Bobby akan bertemu pemain Tiongkok lainnya, Lei Lanxi. Meski tidak mudah, Bobby siap mengerahkan segenap kemampuan untuk bisa merebut tiket ke final.
Di sektor tunggal putri, Stephanie Widjaja juga berhasil menembus ke semifinal. Tiket masuk babak empat besar didapat setelah mengalahkan kompatriotnya di Pelatnas Cipayung, Saifi Rizka Nurhidayah. Stephanie menang lewat pertarungan tiga game 21-11, 18-21, 21-16.
“Senang karena bisa masuk semifinal. Tadi lawan Saifi juga tidak gampang dimatikan, apalagi di sini karakter shuttlecocknya sangat lambat. Selain itu, kami sudah sama-sama hafal pola permainannya,” kata Stephanie.
Di semifinal yang dimainkan Sabtu,(12/11), Stephanie akan bertemu Gao Fangjie asal Tiongkok. “Besok main semaksimal mungkin saja karena dia pemain lama dan kemarin di Malang juga juara di dua turnamen,” ujar Stephanie.
Sayang, pemain Indonesia lainnya, Aisyah Sativa Fatetani gagal melaju ke babak empat besar. Dia dihentikan pemain Taiwan Chiu Pin-chian dalam straight game 16-21, 18-21.
“Tadi kalau dari cara bermainnya, sebenarnya saya sudah benar. Cuma kadang saya kurang bisa konsisten menjaga cara mainnya. Pada poin-poin akhir, saya terlalu terburu-buru dan sebaliknya lawan tampil lebih tenang,” tutur Tiva, sapaan akrab Sativa.
Menurut asisten pelatih tunggal putri, Morico Harda strategi dan pola main Sativa sebenarnya sudah tepat. Terbukti di game kedua, dia sempat memimpin hingga 18-15.
“Strateginya sudah benar dan jalan. Sayang, setelah itu Sativa terburu-buru untuk menyerang dan mematikan bola. Jadi malah banyak melakukan kesalahan sendiri,” komentar Morico.
Satu wakil Indonesia yang juga lolos ke semifinal adalah pasangan ganda putra, Muhammad Juan Elgiffani/Muhammad Nendi Novatino. Mereka melaju ke babak empat besar setelah mengandaskan unggulan empat asal Malaysia Chia Weijie/Low Hang Yee dengan skor, 21-11, 21-12.
Posting Komentar