YOGYAKARTA - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu indikator penting dalam pemantauan dan penanganan DBD adalah kadar trombosit dalam darah. Lantas, berapakah batas kritis trombosit demam berdarah?
Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, sehingga penurunan jumlah trombosit dapat menyebabkan masalah serius, seperti perdarahan. Batas kritis trombosit pada pasien DBD adalah kondisi di mana jumlah trombosit sangat rendah, meningkatkan risiko perdarahan yang mengancam jiwa.
Mengetahui Batas Kritis Trombosit Demam BerdarahDilansir dari laman maxhealthcare, pada individu yang sehat, tingkat trombosit biasanya berkisar antara 150.000 hingga 450.000 trombosit per mikroliter (µL) darah.
Namun, demam berdarah dapat menyebabkan penurunan dramatis jumlah trombosit. Berikut rincian perubahan jumlah trombosit pada pasien demam berdarah:
- Rentang Normal: 150.000 - 450.000 /µL
- Pasien Demam Berdarah: Jumlah trombosit dapat turun secara signifikan, bahkan serendah 10.000 /µL atau lebih rendah.
Baca juga artikel yang membahas Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Makan Jambu Biji, dari Jantung hingga Kanker
Apa Saja Gejala yang Terkait dengan Trombosit Rendah pada Demam Berdarah?Demam berdarah itu sendiri memiliki berbagai gejala, tetapi terkait dengan trombosit rendah secara khusus, tidak selalu ada tanda-tanda yang akan Anda alami secara kasat mata.
Inilah mengapa pemantauan jumlah trombosit secara teratur penting selama demam berdarah. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan situasi yang lebih serius akibat trombosit rendah:
- Mudah Memar atau Berdarah: Ini adalah salah satu gejala paling umum dari trombosit rendah pada demam berdarah. Anda mungkin melihat bintik-bintik ungu kecil di kulit Anda (petechiae) atau bercak-bercak kemerahan-coklat yang lebih besar dan rata (ekimosis) bahkan akibat benturan kecil atau tanpa sebab yang jelas. Anda mungkin juga mengalami pendarahan dari hidung, gusi, atau bahkan pendarahan internal, meskipun ini jarang terjadi.
- Nyeri Perut yang Parah: Nyeri perut bisa menjadi tanda pendarahan internal di perut.
- Muntah Darah: Ini adalah tanda yang lebih serius dan membutuhkan perhatian medis segera.
- Kotoran Hitam atau Darah dalam Urin: Ini juga merupakan tanda pendarahan internal dan membutuhkan perhatian medis yang mendesak.
Demam berdarah dapat menyebabkan penurunan signifikan jumlah trombosit, dan menimbulkan kekhawatiran tentang komplikasi pendarahan.
Meskipun obat-obatan dan transfusi mungkin diperlukan dalam kasus yang parah, ada langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendukung produksi trombosit alami tubuh Anda selama pemulihan. Berikut di antaranya:
- Nutrisi Penting: Fokus pada diet seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam produksi trombosit.
- Vitamin C: Buah jeruk (jeruk, grapefruit), paprika, stroberi
- Vitamin B12: Daging tanpa lemak, ikan, telur, produk susu
- Folat: Sayuran berdaun hijau (bayam, kale), lentil, kacang-kacangan
- Vitamin K: Sayuran berdaun hijau, brokoli, asparagus
- Zat Besi: Daging tanpa lemak, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya
- Makanan yang Mendukung Trombosit: Beberapa makanan telah dikaitkan dengan peningkatan produksi trombosit, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan. Pertimbangkan untuk memasukkan makanan ini ke dalam diet Anda:
- Jangan Makan Pepaya: Hindari makan daun pepaya karena mengandung racun. Konsumsi buah pepayanya.
- Delima: Buah ini kaya akan antioksidan dan dapat berkontribusi pada kesehatan trombosit.
- Kurma: Kurma adalah sumber alami zat besi dan nutrisi penting lainnya.
Selain batas kritis trombosit demam berdarah, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!
Posting Komentar